Sabtu, 31 Maret 2012

ASKEP FRAKTUR


ASUAHANKEPERAWATAN FRAKTUR KLAVIKULA
No. RM :112
Tanggal :2 januari
Tempat  : R. melati

  1. DATA UMUM
    1. Identitas Klien
Nama                         : Tn.N
Tempat tanggal lahir  : Kendari ,14 februari 1986
Status perkawinan     : -
Pendidikan terakhir    : SMA  
Pekerjaan                   : Mahasiswa
Alamat       : Jl. Ir sukarno No 11  Tlp : (0408)21346
Umur                          : 22 tahun
Jenis kelamin             : laki-laki
Agama                        : Islam
Suku                           : Bugis
Lama bekerja             : -
Tanggal masuk RS     : 2 januari 2008
Ruangan                     : Melati
Golongan darah          : O
Sumber info                : Keluarga
    1. Penanggung jawab/Pengantar
Nama                            : Tn.M
Umur                            : 45 Tahun
Pendidikan terakhir      : S2 Akutansi
Pekerjaan                      : PNS
Hubungan dengan klien  :  Ayah
Alamat                          : Jl. Ir Sukarno No 11

  1. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
            1. Keluhan utama        : Nyeri
            2. Alasan MRS            : Klien mengeluh nyeri dibagian bahu
            3. Riwayat penyakit    :
 P : Klien mengeluh nyeri dibagian bahu dan tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasanya
                Q : Intermitten
                R : Otot,sekitar Bahu
                S : Nyeri berat skala 8
                T : Tidak menentu

C.     RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
    1. Penyakit yang pernah dialami pada masa anak-anak : -
Riwayat perawatan   : -
Riwayat Operasi       : -                                                               
Riwayat pengobatan : -
2.   Riwayat alergi          : -
3.   Riwayat imunisasi    : lengkap


  1. RIWAYAT PSIKO – SPRIUAL
    1. Pola koping : Klien Merasa takut dan mersa cemas dengan penyakitnya
    2. Harapan klien terhadap penyakitnya : Klien mengiginkan cepat sembuh dan bisa beraktifitas seperti biasanya
    3. Faktor stresor : Klien takut kehilangan fungsi tubuh
    4. Konsep diri : klien mengatakan rendah diri dan merasa sunyi karena berpisah dari keluarga
    5. Pengetahuan klien tentang penyakitya : Klien mengatakan takut cacat
    6. Adaptasi : Klien kurang beradaptasi dengan lingkungan rumah sakit
    7. Hubungan dengan anggota keluarga : Klien mengatakan merasa kehilangan peran di keluarga
    8. Hubungan dengan masyarakat : Klien kurang bersosialisasi di masyarakat
    9. Perhatian terhadap lawan bicara :cukup Baik
    10. Aktivitas social : Klien tidak mengikut kegiatan social
    11. Bahasa yang sering dgunakan : Indonesia
    12. Keadaan lingkungan : Bersih
    13. Pola ibadah : Klien sering sholat 5 waktu
    14. Keyakinan tentang kesehatan : Klien menyerahkan kesembuhannya kepada tuhan

  1. KEBUTUHAN DASAR / POLA KEBIASAAN SEHARI – HARI
    1. Makan
Sebelum MRS : Makan 2 kali sehari porsi makan dihabiskan
Setelah MRS  : Makan 2 kali sehari porsi kecil makan dihabiskan,pada keadaan ini klien tidak mengalami gagguan pola makan
    1. Minum
Sebelum MRS : Minum sekitar 8 gelas sehari
Setelah MRS  : Minum 6-7 gelas sehari,tidak ada masalah
    1. Tidur
Sebelum MRS : Tidur 6-8 jam Sehari
Setelah MRS  : Tidur 4-5 jam sehari , klien mengalami gangguan pada pola tidur
    1. Eliminasi fekal / BAB
Sebelum MRS  : BAB 2 kali sehari,konsistensi lunak
Setelah MRS   : BAB 2 kali sehari,konsistensi lunak, tidak ada gangguan
    1. Eliminasi urine / BAK
Sebulum MRS  : frekuensi 6-10 kali sehari,kekuningan bau   amoniak
       Setelah MRS   : Frekuensi 6-7 kali sehari, kekuningan bau amoniak,dalam keadaan ini klien tidak mengalami gangguan pada pola berkemih
    1. Aktifitas
Sebelum MRS  : Klien mengatakan melakukan  aktivitas                     
      Setelah MRS   : Klien tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasanya
    1. Personal hygiene
Sebelum MRS  : Mandi 2 kali sehari
Setelsh MRS   : mandi 1 kali sehari,(dibantu keluarga).


  1. PEMERIKSAAN FISIK
Hari :
    1. Keadaan umum :
·         Kehilangan BB     : Klien tidak mengalami kehilangan berat badan
·       Kelemahan           : Klien mengalami kelemahan dan sulit melakukanaktifitas
·         Perubahan mood  : Klien kurang mood
·         Vital sign            : TD = 110/80
                                    N   = 70/Menit
                                    S    = 36,5
                                    P    = 16 kali / menit
·         Tingkat kesadaran : compos mentis, nilai 15
    1. Head to toe
·         Kulit / integumen
Inspeksi : kulit tampak sianosis
Palpasi  : ada edema dan ada nyeri tekan
·         Kepala
Inspeksi : rrambut hitam lurus, bersih
Palpasi  : tidak ada edema dan nyeri tekan   
·         Mata
Inspeksi : simetris kiri dan kanan
Palpasi  : tidak ada nyeri tekan
·         Hidung
Inspeksi : simetris kiri dan kanan , tidak ada gangguan fungsi penciuman
Palpasi  : tidak ada nyeri tekan
·         Telinga
Inspeksi : simetris kiri dan kanan,tidak ada gangguan sisstem penciuman
Palpasi  : tidak ada nyeri tekan                                                         
·         Mulut dan gigi
Inspeksi : keadaan gigi lengkap, tidak ada gangguan
·         Leher
Inspeksi : simetris kiri dan kanan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
·         Abdomen
inspeksi : tidak ada pembesaran pada abdomen
palpasi  : tidak ada distensi abdomen
perkusi  : tidak ada massa
auskultasi : peristaltic usus baik
·         Ekstemitas (atas)
Ispeksi :pergerakan klien terbatas
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
    1. Pengkajian data focus
v  System musculoskeletal
v  Kontraktur : atrofi otot, pengecilan tendon
v  Tingkat mobilisasai : gerak terbatas
v  Paralysis
v  Hiposis
ANALISA DATA


No.
DATA
ETIOLOGI
MASALAH
1.

















2.










3.












4.










5.
DS : Klien mengeluh merasa nyeri yang hebat pada daerah bahu (klavikula)
DO : klien tampak meringis













DS : klien mengeluh kesulitan dalam melakukan aktivitas
DO : klien tampak lemah








DS : klien mengeluh sulit tidur
DO : klien tampak mengantuk (menguap)











DS : klien mengeluh  tidak dapat mandi secara mandiri
DO : kulit klien tampak bersisik








DS : klien bertanya tentang penyakitnya
DO :  klien meminta informasi
fraktur
Cedera jaringan
oedema
hematom
Penekanaan serabut saraf

Pelepasan mediator kimia
Hipotalamus
Korteks cerebri
Nyeri

Fraktur klavikula
Ketidak nyamanan (nyeri)
p↓ kekuatan otot
Gerak terbatas
Gangguan mobilitas fisik


Fraktur klafikula
Ketidak nyamanan (nyeri)
Gangguan pola tidur








Fraktur klavikula
Ketidak nyamanan (nyeri)
p↓ kekuatan otot
Gerak terbatas
Kurang perawatan diri


Fraktur klavikula
Perubahan status kesehatan
hospitalisasi
Krisis situasi
Info inadekuat
Salah persepsi
Kurang pengetahuan
Nyeri (akut)

















Gangguan mobilitas fisik









Gangguan pola tidur











Kurang perawatan diri









Kurang pengetahuan


RENCANA  ASUHAN  KEPERAWATAN  KEPERAWATAN  PADA  KLIEN  Tn.N

NO
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN DAN KRITERIA HASIL
          INTERVENSI
                     RASIONAL
1.




































2

























3.



















4.

















5.





.
Nyeri b/d adanya cedera ditandai dengan :
DS : Klien mengeluh merasa nyeri yang hebat pada daerah bahu (klavikula)
DO : klien tampak meringis























DS : klien mengeluh kesulitan   dalam melakukan aktivitas
DO : klien tampak lemah





































DS : klien mengeluh sulit tidur
DO : klien tampak mengantuk (menguap)




























DS : klien mengeluh  tidak dapat mandi secara mandiri
DO :kulit  klien tampak bersisik

























DS : klien bertanya tentang penyakitnya
DO :  klien meminta informasi












Setelah dilakukan intervensi klien akan mengungkapkan nyeri berkurang dengan criteria :
-         Klien dapat beradaptasi dengan nyerinya
-         Ekspresi wajah rileks
-         Klien nampak tanang





























Setelah dilakukan intervensi,gangguan mobilitas fisik dapat diminimalisasi  dengan criteria :
-        Klien menunjukkkan kemampuan untuk melakukan aktivitas


















Setelah dilakukan intervensi, gangguan tidur klien dapat teratasi dengan criteria :
-       Ekspresi wajah rileks(tidak mengantuk)
-       Dapat beristrahat dengan cukup













Setelah dilakukan intervensi keperawatan, diharapkan klien dapat melakukan perwatan diri dengan kriteria
-        Mampu melakukan perawatan diri secara  mandiri











Setelah dilakukan intervensi keperawatan, diharapkan klien dapat menyatakan pemahaman tentang kondisinya dengan criteria:
Klien menyatakan pemahaman tentabg kondisi, prognosis, dan pengobatan

Mandiri
1.       Mengucapkan salam pada klien.
2.       pertahankan imobilisasi bagian yang sakit degan tirah baring , pembebat, gips,
3.       tinggikan dan dukung ekstremitas yang terkena

4.       berikan alternative tindakan keyamanan, contoh pijatan, perubahan posisi

5.       identifikasi aktivitas terapeutik yang tepat untuk usia pasien, kemampuan fisik dan penampilan pribadi
kolaborasi
1.       .lakukan kompres dingin 24-48 jam pertama dan sesuai keperluan

2.       Berikan obat sesuai indikasi: narkotik dan analgesic non narkotik : NSAID injeksi ( ketoralak /toradol, relaksan otot (siklobensaprin/flekseril), hidroskin ( vistaril).berikan narkotik selama 3-5 hari
1.       
2.       
3.       
4.       
5.       
6.      Mandiri
7.      1. kaji secara teratur fungsi motorik
2. kaji derajat imobilisasi yang dihasilkan oleh cedera dan perhatikan persepsi klien terhadap imobilisasi


 3. dorong partisipasi pada aktivitas terapeutik / relaksasi

4. dorong penggunaan latihan isometric mulai dengan tungkai yang sakit


5.instrukturkan dan bantu pasien dalam rentang gerak pasien

kolaborasi
1. konsul dengan ahli terapi fisik /okupasi/spesialis rehabilitasi

Mandiri
1.     berikan kesempatan untuk beristrahat sejenak ,anjurkan latihan saat aiang hari , turunkan aktivias fisik pada sore hari
2.     atasi factor utama (nyeri)
3.     berikan makanan kecil disore hari , susu hangat mandi dan mesase punggung
4.     turunkan jumlah minum pada sore hari, lakukan perkemihan sebelum tidur
kolaborasi
berikan obat sesuai indikasi(antidepresi, seperti amitriptilin /elavil, doksepin, trasolon

Mandiri
1.      pertahankan mobilitas , control terhadap nyeri  dan program latihan
2.      kaji hambatan terhadap partisipasi dalam perawatan diri identifikasi / rencana untuk modifikasi lingkungan


kolaborasi
1.       konsul dengan ahli terapi okupasi

2.  Atur evaluasi kesehatan dirumahsebelum pemulangan dengan evaluasi setelahnya

Mandiri
1. kaji ulang patologi , prognosis, dan harapan yang akan datang
2. beri penguatan metode mobilitas dan ambulasi sesuai instruksi dengan terapis fisik bila diindikasikan
3. dorong pasien untuk melanjutkan latihan aktif sendi diatas dan dibawah fraktur
4. identiikasi tersedianya sumber pelayanan di masyarakat


1.   Membina hubungan saling percaya
2.   menghilangkan nyeri dan mencegah kesalahan posisi tulang/ tegangan dijaringan


3.       meningkatkan aliran balik vena, menurunkan edema, dan menurunkan nyeri
4.      dorong menggunakan teknik menajemen stress, contoh ltihan nafas dalam

5.   mencegah kebosanan, menurunkan tegangan dan dapat meningkatkan kekuatan otot



  1. menurunkan edema/pembentukan hematoma menurunkan sensasi nyeri

  1. diberikan untuk menurunkan nyeri /spasme otot












1.         untuk mengetahui keadaan klien secara umum
2.       pasien dibatasi oleh pandangan diri tentang keterbatasan fisik,memerlukan informasi/intervensi untuk meningkatkan mkemajuan kesehatan
3.       memberikan kesempatan untuk mengeluarkan energi , memfokuskan kembali perhatian
4.       kontraksi otot isometric tanpa menekuk sendi atau menggerakkan tungkai dan membantu mempertahankan kekuatan dan masa otot
5.       meningkatkan aliran darah ke otot dan tulang untuk meningkatkan tonus otot , mempertahankan gerak


1. pasien dapat memerlukan bantuan jangka panjang dengan gerakan , kekuatan, dan aktivitas


1.      karena aktivitas fisik dan mental dapat meningkatkan kelelahan



2.      Nyeri dapat mengganggu tidur klien
3.      meningkatkan relaksasi dengan perasaan mengantuk


4.      menurunkan kebutuhan bangun untuk pergi ke kamar mandi / berkemih pada malam hari

Meningkatkan kemampuan untuk tidur





1.      mendukung kemandirianfisik / emosional

2.      menyiapkan untuk meningkatkan kemandirianyang akan meningkatkan harga diri.
3.      Agar klien dapat merasa nyaman sehingga dapat beristirahat dengan baik.

  1. untuk menentukan alat –alat Bantu untuk memenuhi kebutuhan individual
  2. mengidentifikasikan masalah –masalah yang mungkin dihadapi karena tingkat ketidakmampuan actual

  1. memberikan dasar pengetahuan dimana pasien dapat membuat pilihan informasi
  2. banyak fraktur yang memerlukan gips ,bebat atau  penjepit selama proses penyembuhan
  3. mencegah kekakuan sendi , kontraktur dan kelelahan otot ,meningkatkan kembalinya aktivitas sehari-hari secara dini
  4. memberikan bantuan  untuk memudahkan perawatan diri dan mendukung kemandirian




CATATAN PERKEMBANGAN



Hari/Tgl
No.
IMPLEMENTASI
EVALUASI
Senin 5/1/09
Jam
09:00





















10:00




















11:30


















12:00












13:30
















1.





















2.




















3.


















4.












5.



mandiri
1.       Mengucapkan salam pada klien.
2.       pertahankan imobilisasi bagian yang sakit degan tirah baring , pembebat, gips,
3.       tinggikan dan dukung ekstremitas yang terkena
4.       berikan alternative tindakan keyamanan, contoh pijatan, perubahan posisi

kolaborasi
1.       .lakukan kompres dingin 24-48 jam pertama dan sesuai keperluan
2.       Berikan obat sesuai indikasi: narkotik dan analgesic non narkotik : NSAID injeksi ( ketoralak /toradol, relaksan otot (siklobensaprin/flekseril), hidroskin ( vistaril).berikan narkotik selama 3-5 hari

Mandiri
1.      1. kaji secara teratur fungsi motorik
2. kaji derajat imobilisasi yang dihasilkan oleh cedera dan perhatikan persepsi klien terhadap imobilisasi
 3. dorong partisipasi pada aktivitas terapeutik / relaksasi
4. dorong penggunaan latihan isometric mulai dengan tungkai yang sakit

kolaborasi
1. konsul dengan ahli terapi fisik /okupasi/spesialis rehabilitasi

Mandiri
1.     berikan kesempatan untuk beristrahat sejenak ,anjurkan latihan saat aiang hari , turunkan aktivias fisik pada sore hari
2.     atasi factor utama (nyeri)
3.     berikan makanan kecil disore hari , susu hangat mandi dan mesase punggung
4.     turunkan jumlah minum pada sore hari, lakukan perkemihan sebelum tidur
kolaborasi
berikan obat sesuai indikasi(antidepresi, seperti amitriptilin /elavil, doksepin, trasolon
Mandiri
1.      pertahankan mobilitas , control terhadap nyeri  dan program latihan
2.      kaji hambatan terhadap partisipasi dalam perawatan diri identifikasi / rencana untuk modifikasi lingkungan
kolaborasi
1.       konsul dengan ahli terapi okupasi

Mandiri
1. kaji ulang patologi , prognosis, dan harapan yang akan datang
2. beri penguatan metode mobilitas dan ambulasi sesuai instruksi dengan terapis fisik bila diindikasikan
3. dorong pasien untuk melanjutkan latihan aktif sendi diatas dan dibawah fraktur
4. identiikasi tersedianya sumber pelayanan di masyarakat









S : klien mengatakan nyeri sudah berkurang .
O : klien tampak lebih tenang
A : Masalah belum teratasi secara total
P : Intervensi  dilanjutkan

















S : klien mengatakan sudah dapat melakukan aktivitas ringan
O : klien tampak sudah bias melakukan gerakan-gerakan
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
















S :klien mengatakan sudah dapat beristrahat
O :klien tidak tampak menguap lagi
A : - Masalah teratasi
P  : - Intervensi dipertahankan












S : klien mengatakansudah dapat melakukan personal hygine mandiri
O :badan klien tampak bersih
A : Masalah teratasi
P : intervensi dipertahankan







S : klien mengatakan sudah mengerti dengan penykitnya
O :klien tidak betanya-tanya lagi
A : Masalah teratasi
P : intervensi dipertahankan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar