Sabtu, 31 Maret 2012

ASKEP ATEROSKLEROSIS


*      ASUHAN KEPERAWATAN

A.    PENGKAJIAN
Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses keperawatan secara menyeluruh, semua data atau informasi klien yang dibutuhkan dikumpulkan untuk menentukan masalah keperawatan pengkajian pada klien aterosklerosis.
1. Aktivitas dan istirahat.
Kelemahan, kelelahan,ketidakmampuan untuk tidur (mungkin di dapatkan Tacycardia dan dispnea pada saat beristirahat atau pada saat beraktivitas).
2. Sirkulasi
·         Mempunyai riwayat IMA, Penyakit jantung koroner, CHF, Tekanan darah tinggi, diabetes melitus.
·         Tekanan darah mungkin normal atau meningkat, nadi mungkin normal atau terlambatnnya capilary refill time, distritmia.
·         Suara jantung, suara jantung tambahan S3 atau S4 mungkin mencerminkan terjadinya kegagalan jantung/ ventrikel kehilangan kontraktilitasnya.
·         Heaet rate munkin meningkat atau mengalami penurunan (tachy bradi cardia ).
·         Ama jantung mungkin ireguler atau juga normaI.
·         Edama:Jugular vena distension,odema anasarka,crackles mungkin juga timbul dengaan gagal jantung.
·         Warna kulit mungkin pucat baik bibir dan di kuku.
3. Eliminasi.
Bising usus mungkin meningkat atau juga normal.
4. Nutrisi
Mual, kehilangan nafsu makan, penurunan turgor kulit, berkeringat banyak, muntah dan perubahan barat badan.
5. Hygiene perseorangan
Dispnea atau nyeri dada atau dada berdebar-debar padasaat melakukan aktivitas.
6. Neoru sensori
Nyeri kepala yang hebat, Changes mentation.
7. Kenyamanan
·         Timbulnya nyeri dada yang tiba-tiba yang tidak hilang dengan beristirahat atau dengan dengan nitrogliserin.
·         Lokasi nyeri dada bagian depan substerbnal yang mungkin menyebar sampai ke lengan, rahang dan wajah.
·         Karakteristik nyeri dapat di katakan sebagai rasa nyeri yang pernah dialami.Sebagai akibat nyeri tersebut mungkin di dapatkan wajah yang menyeringai, perubahan postur tubuh, menangis, penurunan kontak mata ,perubahan irama jantung, ECG, tekanan darah, respirasi dan warna kulit serta tingkat kesadaran.
8. Respirasi
Dispnea dengan atau tanpa aktifitas, batuk produktif, riwayat perokok dengan penyakit pernafasan kronis.Pada pemeriksaan mungkin di dapatkan peningkatan respirasi, pucat atau cyanisis, suara nafas crakcles atau wheezes atau juga vesukuler.Sputum jernih atau juga merah muda/ pink tinged.
9. Interaksi sosial
Stress,kesulitan dalam beradaptasi dengan stresor, emosi yang tidak terkontrol.
10. Pengetahuan
Riwayat di dalam keluarga ada yang menderita penyakit jantung, diabetes, stroke, hipertensi, perokok.
B.     DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan yang mungkin timbul pada penderita aterosklerosis adalah:
  1. Resiko terjadinya penurunan cardiac output berhubungan dengan strock volume
2.      Ketidakefektifan perfusi jaringan berhubungan dengan gangguan pertukaran.
3.      Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi mengenai sumber- sumber informasi
C.    RENCANA KEPERAWATAN
Intervensi untuk klien dengan gangguan aterosklerosis adalah sebagai berikut :
1.      Penurunan Cardiac out-put b/d penurunan strock volume
Tujuan : fungsi jantung/cardiak out-put meningkat adekuat setelah tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam.
·         Rencana Tindakan Keperawatan:
·         Mandiri :
1.         Catat/pantau TTV, HR,TD,RR, terutama adanya hipotensi, waspadai penurunan sistole/diastole. R: adanya hipotensi menunjukan adanya disfngsi ventrikel dan semua TTV menunjukan adanya fenomena ketidakseimbangan baik tekanan darah maupun kontraksi otot jantung.
2.         Catat adanya disritmia, kualitas denyut nadi dan observasi respon pasien. R: disritmia menunjukan kelainan kontraktilitas jantung, diasamping juga adanya penurunan kualitas denyut nadi, semua menunjukan kualitas aliran darah secara sistemik, bila ada kelainan-kelainan tersebut dapat dipantau secara berlanjut.
3.         Observasi perubahan status mental/orientasi/gerakan reflek tubuh/gelisah. R: adanya perubahan mental dan tingkat kesadaran dapat terjadi bila oksigenasi ke otak menurun, hal ini dapat terjadi karena kondisi sirkulasi yang tidak adekuat.
4.         Catat kualitas nadi perifer dan suhu kulit. R: Nadi perifer memberikan indikasi adanya sirkulasi sistemik, bila nadi perifer tidak teraba menunjukan aliran darah ke perifer tidak adekuat, demikian juga kenaikan/penurunan suhu kulit sebagai indikasi sirkulasi perifer adekuat/tidak.
5.          Ukur dan catat intake-output balance cairan. R: C Out-put merupakan volume darah hasil dari pompa ventrikel, dengan penurunan CO dapat diindikasikan adanya kekurang cairan,maka penting untuk tetap menghitung balance cairan.
6.          Bantu aktifitas perawatan diri sesuai kemampuan pasien. R:  Mengurangi dan menjaga keseimbangan antara kebutuhan oksigen dan suplai oksigen.
7.          Kaji ulang ECG secra berseri setiap 24 jam. R: Ecg berseri dapat melihat perkembangan dan kelainan kerja jantung secara bertahap.
8.         Laporkan adanya hipotensi dan adanya ketidakseimbangan cairan. R: adanya hipotensi menunjukan ketidakseimbangan cairan, dan ini menyebakan oksigenasi ke sistemik tidak adekuat, perlu dicatat dan dilaporkan untuk mendapat terapi lebih lanjut.
·      Kolaborasi:
1.         Berikan Oksigen sesuai indikasi. R: Memberikan support tambahan kebutuhan oksigen secara manual sesuai kebutuhan. R/ Oksigen jaringan dan agar kerja jantung dapat mengimbangi suplai dan kebutuhan O2 secara adekuat.
2.          Berikan IV line sesuai program. R: Pemberian IV line disamping menjaga keseimbangan cairan dan mencegah terjadinya kekurangan cairan karena fungsi sistemik cairan yang tidak adekuat, fungsi lai untuk memudahkan memberikan injeksi obat secara cepat dan efisien.
3.         Berikan obat-obatan inotropik, digitalis sesuai program. R: meningkatkan kontraktilitas jantung dan mengatasi disritmia jantung.
4.         Pantau CVP17 R: mengetahui keadekuatan cairan secara central dan akurat.

2.      Ketidakefektifan perfusi jaringan berhubungan dengan gangguan pertukaran.
Tujuan:
-    Denyut proksimal dan perifer distal kuat dan simetris
-    Suhu ekstremitas hangat
-    Tingkat sensasi normal
·         Intervensi :
1.      Rendahkan ekstremitas
Rasional : untuk meningkatkan sirkulasi arteri dengan tepat.
2.      Tinggikan anggota badan lebih tinggi dari jantung
Rasional : untuk meningkatkan aliran darah balik vena
3.      Anjurkan latihan rentang gerak aktif atau pasif selama tirah baring
Rasional : untuk mencegah terjadinya perubahan integritas kulit.
4.      Pantau penggunaan alat yang panas atau dingin, seperti bantalan pansa, botol berisi air panas, dan kantung es.
Rasional : suhu yang terlalu ekstrim dapat menggangu pertukaran
5.      Anjurkan pasien untuk tidak menyilangkan kaki
Rasional : pencegahan terhadap adanya statis vena
3.      Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi mengenai sumber- sumber informasi
·         Tujuan:
-     Berpartisipasi dalam proses belajar
-     Mengungkapkan pemahaman tentang kondisi atau prognosis dan aturan terapeutik
-    Memulai perubahan gaya hidup yang diperlukan
·         Intervensi :
1.    Diskusikan keadaan patologis yang khusus dan kekuatan pada individu
Rasional : membantu dalam membangun harapan yang realistis dan meningkatkan pemahaman terhadap keadaan dan kebutuhan saat ini
2.      Sarankan pasien menurunkan atau membatasi stimulasi lingkungan terutama selama kegiatan berfikir
Rasional : stimulasi yang beragam dapat memperbesar gangguan proses berfikir
3.      Identifikasi faktor-faktor resiko secara individual ( seperti hipertensi, kegemukan, merokok, aterosklerosis, menggunakan kontrasepsi oral)
Rasional : meningkatkan kesehatan secara umum dan mungkin menurunkan resiko kambuh.

D.    IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

1.      Penurunan Cardiac out-put b/d penurunan strock volume
o   Implementasi Keperawatan:

1)      Mencatat/memantau TTV, HR,TD,RR, terutama adanya hipotensi, waspadai penurunan sistole/diastole.
2)      Mencatat adanya disritmia, kualitas denyut nadi dan observasi respon pasien
3)      Mengobservasi perubahan status mental/orientasi/gerakan reflek tubuh/gelisah
4)      Mencatat kualitas nadi perifer dan suhu kulit
5)      Mengukur dan catat intake-output balance cairan.
6)      Membantu aktifitas perawatan diri sesuai kemampuan pasien.
7)       Mengkaji ulang ECG secra berseri setiap 24 jam.
8)      Melaporkan adanya hipotensi dan adanya ketidakseimbangan cairan.


2.      Ketidakefektifan perfusi jaringan berhubungan dengan gangguan pertukaran.
·         Implementasi :
1)      Merendahkan ekstremitas
2)      Meninggikan anggota badan lebih tinggi dari jantung
3)      Menganjurkan latihan rentang gerak aktif atau pasif selama tirah baring
4)      Memantau penggunaan alat yang panas atau dingin, seperti bantalan pansa, botol berisi air panas, dan kantung es.
5)      Menganjurkan pasien untuk tidak menyilangkan kaki

3.      Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi mengenai sumber- sumber informasi
·         Implementasi :
1)      Mendiskusikan keadaan patologis yang khusus dan kekuatan pada individu
2)       Menyarankan pasien menurunkan atau membatasi stimulasi lingkungan terutama selama kegiatan berfikir
3)      Mengidentifikasi faktor-faktor resiko secara individual ( seperti hipertensi, kegemukan, merokok, aterosklerosis, menggunakan kontrasepsi oral)

E.     EVALUASI
1.      Penurunan Cardiac out-put : fungsi jantung/cardiak out-put meningkat
2.      Ketidakefektifan perfusi jaringan: suplai darah arteri ke ekstremitas meningkat (teraba hangat, warna kemerahan atau tidak pucat).
3.      Kurang pengetahuan : pemahaman pasien meningkat, pasien menunjukkan mengikuti anjuran modifikasi gaya hidup dengan baik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar